TAKDIR CINTA SANG RAJA IBLIS

Ingatan yang Mustahil {5}



Ingatan yang Mustahil {5}

0 "Selir Cheng, apa yang akan kau lakukan sekarang? Semuanya sudah berada pada posisinya masing-masing, mengintai dan tinggal menunggu perintahmu. Kau tunggu apa lagi? Di mata Emo Shao Ye, kau adalah Selir yang hina dan kotor, kau juga sudah tidak mungkin untuk diangkat oleh Emo Shao Ye menjadi Ratu di kerajaan iblis ini. Lantas apa yang akan kamu lakukan? Berdiam diri bukanlah hal yang bisa dilakukan sekarang. Semakin lama, semakin akan membuat Emo Shao Ye mengumpulkan kekuatannya kembali, dia menjadi kolini yang lebih besar dan akan membuat kita tidak bisa berbuat banyak untuk menolongmu. Kalau dalam situasi sekarang ini adalah, kita menang banyak. Sebab dari berbagai sisi sekarang kondisi hati dan fisik dari Emo Shao Ye benar-benar tidak bisa menerima serangan dari jumlah banyak. Banyak prajuritnya yang mati, dan dia juga ditinggal kekasih yang begitu dia cintai. Ya, Dayang Liu sudah mati karena dibunuh oleh Pangeran Wu."     
0

"Apa kau yakin jika Dayang Liu telah mati karena kejadian itu? aku pikir aku belum bisa percaya selama aku tidak melihat jasadnya tepat di depanku," kata Cheng Wan Nian pada akhirnya.     

Lim Jingmi tampak diam sejenak kemudian dia melihat Cheng Wan Nian yang memandangnya dengan tatapan seriusnya itu. sementara itu, Kasim Hong—sosok yang diajaknya berbicara dengan Cheng Wan Nian kini tampak menata jubahnya.     

"Meski jasadnya tidak ditemukan, tapi banyak yang melihat Panglima Jiang memabwanya sampai ke perbatasan bangsa iblis, dia langsung meletakkan tubuh Dayang Liu di sana. Sebab Panglima Jiang kembali hanya seorang diri. Jika memang benar dia hidup, pastilah Panglima Jiang akan melakukan sesuatu. Terlebih saat beberapa prajurit memeriksanya, puluhan serigala ada di tempat yang sama dengan tempat Dayang Liu dibaringkan, mereka tampak sedang memakan bangkai sesuatu. Seperti bangkai orang, Selir Cheng," jelas Kasim Hong kemudian.     

' Cheng Wan Nian tampak diam sejenak, hingga akhirnya dia dikagetkan oleh genggaman tangan dari Lim Jingmi kepadanya.     

"Bagaimana, Selir Cheng? Apakah Anda akan melakukan serangan kepada Emo Shao Ye untuk mendapatkan kekuasaannya dengan mutlak? Menjadi Ratu sekaligus Raja di sini bukanlah hal yang buruk. Pemimpin wanita di istana iblis juga adalah hal yang sangat menakjubkan, Selir Cheng," kata Lim Jingmi memberi saran.     

"Apa yang dikatakan oleh dayangmu itu benar, Selir Cheng. Kau tak perlu seorang Raja. Kau hanya perlu menjadi Ratu untuk bisa memimpin kami. Maka kami akan menjadi abdimu yang paling setia yang pernah ada."     

Cheng Wan Nian hanya bisa diam, dia tak mengatakan apa pun untuk itu. dia bingung, benar-benar bingung. Hatinya sedang bergejolak hebat untuk menerima semua ini. dia juga harus hati-hati. Dia harus mendapatkan tindakan yang tepat untuk bisa menangani situasi ini.     

"Apakah karena Selir Cheng masih menyimpan rasa kepada Emo Shao Ye? Karena Selir Cheng mencintai Emo Shao Ye sehingga Selir Cheng masih enggan untuk melengserkan Emo Shao Ye dari kedudukannya menjadi Raja di istana iblis ini?"     

Cheng Wan Nian pun menoleh, kemudian dia menahan napasnya. Apa yang dia katakana untuk ini? faktanya, hatinya tidak pernah bisa berdusta sama sekali. ya, dia memang tidak bisa menahan apa yang terjadi, dia memang tidak bisa menampik jika dirinya masih begitu mencintai Chen Liao Xuan. Rasa cintanya kepada Chen Liao Xuan tak akan pernah bisa luntur, dan tidak akan pernah bisa digantikan oleh siapa pun yang ada di dunia ini. meski puluhan laki-laki, atau ratusan laki-laki mencoba untuk merayunya pun tidak akan pernah ada yang bisa menggantikan posisi Chen Liao Xuan di hatinya. Bagi Cheng Wan Nian, apa yang dilakukan sekarang tidak lain adalah karena bentuk kekecewaannya saja kepada Chen Liao Xuan. Tidak lebih, karena dia kecewa Chen Liao Xuan telah melakukan hal egois kepadanya dengan memberikan hatinya kepada Liu Anqier, itulah awal mulai dia menjadi memiliki sifat rakus dan ingin menjadi nomor satu. Tidak butuh hal lain, dia hanya menginginkan hal itu, dia hanya menginginkan hati Chen Liao Xuan. Tidak lebih dari itu.     

"Kenapa harus Emo Shao Ye, Selir Cheng? Kurasa kau sudah tak lagi membutuhkannya. Kau bisa mendapatkan apa yang tidak kau dapatkan sekarang, ada aku, dan ada laki-laki lain yang bisa memberikanmu lebih. Kekayaan, kekuasaan, dan kenikmatan. Apalagi memang yang kau inginkan? Kebahagiaan bahkan bisa aku berikan kepadamu dengan cara nyata. jadi berhentilah untuk kau bersikap jika laki-laki di dunia ini hanyalah Emo Shao Ye. Sebab dia sudah tidak pantas untukmu,"     

"Bahkan, ribuan laki-laki mencoba untuk mendekatiku pun aku masih tidak akan bisa melepaskan semuanya. Sebab di mataku tidak ada laki-laki yang lebih hebat dan lebih mampu dari pada siapa pun selain Raja Chen. Aku mencintainya, aku melakukan ini hanya untuknya. Andaikan pun aku mengharapkan dia untuk menyerah dari caranya menyakiti hatiku dan berhenti untuk membuatku cemburu aku akan tetap menunggu untuk itu, aku akan memaafkan semua apa pun yang telah dia lakukan kepadaku. Percayalah Kasim Hong, tidak ada yang bisa lebih dari Raja Chen."     

"Lantas apa yang kau anggap dengan semua laki-laki yang ada di sini, Selir Cheng? Kami telah mendukungmu dengan sekuat tenaga dan sampai di titik ini. bagaimana bisa kau melakukan hal yang malah membuat kami menjadi sakit hati karenanya."     

Cheng Wan Nian memandang Kasim Hong dengan mimik wajah kesalnya, lalu dia mengibaskan jubahnya dengan angkuh.     

"Apa yang kita lakukan bukankah sudah jelas, Kasim Hong? Kita sedang melakukan suatu kerja sama di mana kita sama-sama mendapatkan untung. Memangnya apa lagi yang bisa aku lakukan? sampai kapan pun apa yang kita lakukan akan menjadi sebatas itu. apa kamu pikir aku bisa menjadi istri dari kalian semua? Tentu saja itu adalah hal yang mustahil, bukan? Semuanya juga tidak mungkin terjadi di kehidupan mana pun di alam ini!"     

Kesal dengan ucapan dari Cheng Wan Nian, Kasim Hong langsung pergi meninggalkan Cheng Wan Nian sendiri. Sementara itu, Cheng Wan Nian tampak memandang langit dengan angkuh. Membuat Lim Jimgmi agaknya sangat kesal dengan sikap dari Cheng Wan Nian saat ini.     

"Selir Cheng, hamba benar-benar tidak mengerti dengan apa yang telah Anda lakukan. ini sama saja dengan Anda melepaskan semua kesepakatan dan kesempatan yang sangat besar. Anda lebih memilih Yang Mulia Raja dari pada semua pengikut setia Anda,"     

"Kau diam saja, Dayang Lim. Kau tidak berhak untuk mengatur apa pun yang aku lakukan! memangnya, siapa kau ini sampai bisa mengatur Selir nomor satu di istana ini sepertiku!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.